AHLAN WA SAHLAN

AHLAN WA SAHLAN
HIASI HARI DENGAN SENYUM 
BELAJAR BERBUAT UNTUK ORANG LAIN
SEMOGA ALLAH MEMBERI RAHMAT
KEPADA SEMUA UMATNYA YANG IHLAS



Minggu, 13 Juli 2008

KEUTAMAAN ANAK WANITA


Jauh sebelum Islam datang, pembicaraan tentang kedudukan wanita didominasi oleh diskriminasi terhadap kaum hawa. Di zaman jahiliyyah, wanita sangat rendah kedudukannya. Seorang suami yang meninggal dunia kemudian meninggalkan seorang isteri, maka isteri tersebut menjadi waris bagi saudara laki-laki suaminya. Bahkan anak wanita di zaman jahiliyyah sama sekali mendapat perlakuan yang tidak manusia. Karena menurut anggapan mereka, memiliki anak wanita hanya akan menambah malu dan hina di masyarakat. Oleh karena itu, zaman jahiliyyah, banyak bayi-bayi wanita yang lahir dibunuh atau dikubur hidup-hidup. Sebagaimana kisah Umar bin Khathab sebelum masuk Islam menguburkan anak perempuannya.

Di zaman Eropa masih dalam kegelapan, wanita dianggap sebagai barang pemuas nafsu bagi laki-laki saja, tidak lebih dari itu. Bahkan ada yang memandang perempuan adalah barang mati yang tidak ada harganya sama sekali. Di zaman Revolusi Industri di Inggris, wanita banyak dipekerjakan dan dieksploitasi tenaganya di pabrik-pabrik, penggalian tambang bawah tanah dengan gaji yang sangat murah.

Ketika Islam datang, wanita sedikit-demi sedikit diangkat derajatnya oleh Rasulullah SAW. Dalam berbagai pernyataannya, beliau mengatakan:

مَا أكْرَمَ النِّسَاءَ إلاََّ كَرِيْمٌ وَلاَ أهَانَهُنَّ إلاَّ لَئِيْمٌ

“Tidaklah menghormati kaum wanita kecuali orang yang mulia, dan tidaklah menghinakan wanita kecuali orang yang hina/jahat.”(HR Ibnu ‘Asyakir)

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik budi pekertinya. Dan yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isterinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada isterinya.” (HR AL-Hakim dengan Sanad Shahih)

Hadits-hadits tersebut menunjukkan betapa Rasulullah SAW sangat menghormati dan memuliakan kaum wanita, hingga sebaik-baik seorang muslim adalah mereka yang menghormati dan memuliakan kaum wanita. Sebaliknya, sejahat-jahat manusia adalah mereka yang menghinakan dan merendahkan kaum wanita.

Dalam pandangan Islam, wanita adalah makhluk Alloh SWT yang harus dijaga kehormatannya, dimuliakan harga dirinya, disayang, bersikap lemah lembut. Wanita ibarat barang mahal yang harus disimpan di tempat yang tersembunyi dan kuat agar tidak dijamah oleh tangan-tangan manusia yang jahat. Begitulah Islam memuliakan kaum wanita, hingga Rasulullah SAW bersabda bahwa sholatny wanita di rumah lebih baik dari pada di masjid. Dalam rangka memuliakan wanita, Islam tidak mewajibkan kerja mencari nafkah bagi wanita. Dan untuk memuliakan wanita, seorang anak harus memberatkan kebaktiannya kepada seorang ibu tiga kali lipat dari pada kepada ayahnya. Dan demi memuliakan wanita, Alloh SWT memerintahkan wanita untuk menutup seluruh tubuh (kecuali muka dan telapak tangan) dengan memakai jilbab. Dan demi memuliakan wanita, Rasulullah SAW bersabda bahwa surga berada dibawah telapak kaki ibu.
Dan untuk memuliakan wanita ,Rasulullah SAW memberikan jaminan surga kepada orang tua yang memiliki tiga, atau dua anak perempuan yang dididik dengan adab yang baik, menjadi wanita shalehah, tidak berat sebelah dan membeda-bedakan dengan anak laki-laki. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

لاَيَكُوْن ِلأَحَدٍ ثَلاَثُ بَنَاتٍ أوْ ثَلاَثُ أخَوَاتٍ أوْ إبْنَتَانِ فَيَتَّقِى الله فِيْهِنَّ وَ يُحْسِنُ إلَيْهِنَّ إلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ (أخرجه البخاري فى الادب المفرد 1/162)

“Tidaklah ada salah seorang di antara kamu yang mempunyai tiga anak perempuan, atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan dan mereka taat kepada Alloh dan mendidik dengan akhlak yang baik, kecuali ia akan masuk surga.”(HR Bukhari, Lihat Kitab Al-Adabul Mufrod I :162)


مَنْ أنْفَقَ عَلَى ابْنَتَيْنِ أوْ أخْتَيْنِ أوْ ذَوَاتِي قَرَابَةً يَحْتَسِبُ النَّفَقَة عَلَيْهِمَا حَتَّى يُغْنِيْهِمَا الله مِنْ فَضْلِهِ أوْ يَكْفِيْهِمَا كَانَتَا لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ (رواه أحمد 6/293, أنظر أحكام النساء للإمام أبى الفرج جمال الدين عبد الرحمن أبن علي بن محمد ألجوزى ألقرشى البغدادى)
“Barangsiapa menafkahi dua anak perempuan atau dua saudara perempuan atau dua kerabat perempuan kemudian membaikkan nafkahnya sehingga Alloh memberikan kekayaan dengan karunia-Nya atau mencukupkannya maka keduanya akan menjadi perisai/tameng dari api neraka.” (HR Imam Ahmad, Lihat Ahkamun Nisa’ oleh Imam Abu Faroj Jamaludin Abdurrahman Al-Baghdadi)

مَامِنْ مُسْلِمٍ تُدْرِكُهُ ابْنَتَانِ فَيُحْسِنُ صُحْبَتَهُمَا إلاَّ أدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ (أخرجه البخاري فى ألادب المفرد 1/160)

“Tidaklah seorang muslim membesarkan dua anak perempuan kemudian membaikkan pergaulan dengan mereka kecuali keduanya akan memasukkannya kedalam surga.” (HR Bukhari , Lihat Al-Adabul Mufrod I:160)

مَنْ وَلَدَتْ لَهُ إبْنَةٌ فَلَمْ يُئَدِّهَا وَلَمْ يُهْنِهَا وَلَمْ يُؤَثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهَا-يَعْنِى الذُّكُوْر-أدْخَلَهُ الله عَزَّ وَجَلَّ بِهَا الْجَنَّةَ (أخرجه أحمد 1/223)

“Barangsiapa mempunyai satu anak perempuan, kemudian tidak menguburkannya hidup-hidup, tidak menghinakannya, tidak lebih mementingkan anak laki-laki dari pada dirinya, maka Alloh SWT akan memasukkan sebab anak perempuan itu ke dalam surga.” (HR Ahmad)

مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ أوْ ثَلاَثُ أخَوَاتٍ اتَّقِى الله وَأقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِى فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأشَارَ بِأصَابِعِهِ الاَرْبَعِ ( أنظر فى الادب المفرد 1/ 162)

“Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan , kemudian mereka bertakwa kepada Alloh SWT serta menjaga mereka, maka dia akan bersamaku di surga seperti ini ( Rasulullah SAW memberikan isyaroh dengan keempat jarinya)” (Lihat Kitab Al-Adabul Mufrod I:162)

لاَ يَكُوْنُ لأَحَدٍ ثَلاَثُ بَنَاتٍ أوْثَلاَثُ أخَوَاتٍ فَيُحْسِنُ إلَيْهِنَّ إلاَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ ( رواه أبو داود عن سعيد الخدري )

“Tidaklah ada salah seorang di antara kamu yang memiliki tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan kemudian mendidik mereka dengan akhlak yang baik, kecuali dia akan masuk surga.”(HR Abu Dawud dari Sa’id Al-Khudry ra)

مَنْ كَانَتْ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأطْمَعَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَّتِهِ كُنْ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ ( أخرجه البخاري فى الادب المفرد 1/159, رواه إبن ماجه وأحمد)

“Barangsiapa yang mempunyai tiga anak perempuan kemudian dia sabar atas mereka dan memberi makan kepada mereka dan memberi minum kepada mereka, memberi pakaian kepada mereka dari jalan yang lurus (halal), jadilah mereka baginya sebagai perisai/tameng dari api neraka.” (HR Bukhari dan Ahmad serta Ibnu Majah)

لاَ تُكْرِهُوا اْلبَنَاتِ فَإنَّهُنَّ الْمُؤْنِسَاتِ الغَالِيَاتِ ( رواه أحمد والطبرانى )

“Janganlah membenci anak-anak perempuan, karena sesungguhnya mereka adalah senjata dan campuran berbagai wangi-wangian.” (HR Ahmad dan Ath-Thabrani)

مَنْ كَانَتْ لَهُ بِنْتٌ فَأدَبَّهَا فَأحْسَنَ تَأدِيْبَهَا وَعَلِّمَهَا فَأحْسَنَ تَعْليِْمَهَا وَأسْبَغَ عَلَيْهَا مِنْ نِعْمَةِ الله عَزَّ وَجَلَّ الَّتِى أسْبَغَ عَلَيْهِ كَانَتْ لَهُ سِتْرًا حِجَابًا مِنَ النَّارِ (رواه الطبرانى أنظر مجمع الزوائد 8/158)


“Barangsiapa mempunyai satu anak perempuan kemudian diajari adab (sopan santun) serta membaikkan adabnya , mengajarkan ilmu kepadanya dan membaikkan ilmunya , menyempurnakan nikmat Alloh kepadanya yang harus disempurnakan, maka baginya sebagai tirai dan hijab/perisai dari api neraka.” (HR Ath-Thabrani ,Lihat Majmu’ul Zawaid VIII: 158)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudry ra, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa mengasuh tiga orang anak wanita, atau tiga orang saudara wanita, atau dua orang saudara wanita, atau dua anak wanita, lalu mendidik mereka, berbuat baik kepada mereka dan suami mereka, maka dia berhak mendapatkan surga.”(HR Tirmidzi dan Abu Dawud)

Dari Ibnu Abbas ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa mempunyai anak wanita, dia tidak menguburkannya hidup-hidup, tidak menghinakannya, dan tidak lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan dirinya, maka Alloh akan memasukkannya ke dalam surga.” (HR Abu Dawud)

Dari Anas bin Malik ra berkata bahwa rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa mengasuh dua anak gadis sampai mereka berdua mencapai tahap dewasa, maka dia kelak akan datang di Hari Kiamat, sementara aku dan dia begini-begini (Rasulullah SAW memberikan isyarat dengan merapatkan jarinya).” (HR Muslim dan Tirmidzi) Dan dalam riwayat Tirmidzi disebutkan,” Maka aku dan dia masuk surga seperti dua ini.” Beliau memberikan isyarat dengan jari-jarinya.
Keutamaan memelihara dan mendidik anak-anak perempuan yang diberikan oleh Alloh SWT kepada para orang tua tersebut , di samping untuk mengangkat derajat dan memuliakan kaum wanita, juga disebabkan oleh sulitnya menjaga, mendidik dan mengarahkannya. Ibarat pepatah Jawa:”Anak wadon iku mungsuh mungguhing cangklakan”. Atau pepatah mengatakan:”Musuh dalam selimut”.
Menjaga kehormatan bagi anak perempuan , apalagi di zaman yang penuh dengan fitnah seperti ini, dibutuhkan pengawasan yang ekstra ketat. Seorang anak wanita jika dibiarkan, akan membahayakan kehormatannya, sebaliknya jika dipingit maka tidak dapat berkembang. Banyaknya kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak perempuan di bawah umur saat ini menjadi bukti kuat akan sulitnya menjaga dan mendidik anak perempuan menjadi wanita shalihah.

Wallohu A'lam Bisshowab :y
Ya Alloh jadikan kami termasuk orang-orang yang Al-Kayyis :y :) ;)

Disadur: Abu Inaroh S.Si